PERBEDAAN PENYESUAIAN DIRI PADA AWAL PERNIKAHAN SUKU GAYO DAN BANJAR

Authors

  • Ghina Yaniar Syafitri Universitas Muhammadiyah Malang

DOI:

https://doi.org/10.55606/jurdikbud.v2i3.554

Abstract

Penyesuaian diri merupakan suatu keadaan yang ingin dicapai oleh individu. Beberapa faktor dapat mempengaruhi penyesuaian diri seseorang. Dalam pernikahan, penyesuaian diri dipengaruhi oleh lingkungan keluarga dan bagaimana latar belakang budayanya. Tujuan dari artikel ini yaitu untuk mengetahui bagaimana perbedaan penyesuaian diri pada individu yang baru menikah dilihat dari latar budaya Gayo dan Banjar. Hasilnya, bahwa penyesuaian diri pada pasangan yang baru menikah antara budaya Gayo dan Banjar memiliki perbedaan yang sangat signifikan. Dalam budaya Gayo, seorang menantu wanita wajib tinggal bersama mertua selama waktu yang telah ditentukan oleh keluarga suami, seorang istri harus membantu keluarga suami termasuk dalam pekerjaan rumah tangga di rumah mertua. Berbeda dengan budaya Banjar, pasangan suami istri tidak harus tinggal dengan orang tua dari suami. Mereka diberi kebebasan dalam rumah tangganya, dan orang tua tidak ikut campur dengan rumah tangga anaknya. Setelah menikah pasangan suami istri juga diberikan kebebasan dalam rumah tangganya termasuk dalam memilih tinggal bersama mertua atau tidak.

Downloads

Published

2022-11-15

How to Cite

Ghina Yaniar Syafitri. (2022). PERBEDAAN PENYESUAIAN DIRI PADA AWAL PERNIKAHAN SUKU GAYO DAN BANJAR. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan (JURDIKBUD), 2(3), 227–234. https://doi.org/10.55606/jurdikbud.v2i3.554