PKM Penanaman Konsep Dasar Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan pada Sisiwa-Siswi Kelas 4 SD INPRES Alemba Kecamatan Lembur ,Kabupaten Alor Tahun 2022
DOI:
https://doi.org/10.55606/sscj-amik.v1i2.1252Abstract
penelitian tugas di kecamatan lembur. Menanamkan konsp dasar penjumlahan dan pengurangan pecahandi kelas 4 siswa SD INPRES Alemba dilaksanakan dengan tujun untuk mengetahui sejau mana pengetahuan siswa tentang pecahan, apakah penyebutnya sama atau penyebutnya berbeda. Kegiatan ini menawarkan penanamn konsep dasar perkalian sebgai acuan dalam memahami pecahan. Dalam tugas ini ditemukan adanya peningkatan pemahaman matematika siswa kususnya pecahan pada pecahan sederhana, sedangkan pada pecahan yang penyebutnya tida sama perlu ditekankan pada siswa untuk belajar lebih giat. Faktor penyebap kesulitan dalam menyelesaikan pecahan berdasarkan hasil wawancara dengan walikelas 4 secara umum meliputi minat dan motifasi, faktor guru, faktor lingkungan, sarana prasarana, dan perluhnya kedisiplinan dalam kegiatan belajar mengajar, sebagian siswa 4 SD INPRES Alemba masih kesulitan dalam menghafl perkalian 1-10. Hal ini menyulitkan siswa. Hal ini menyulikan mereka pada bagian menyamakan pecahan dan penyebut berbeda. Peneliti menawarkan guru dalam bidang studi yang mereka butuhkan perkuat dasar-dasar sebelumnya membhas materi pecahan. PKM penanaman konsep dasar penjumlahan dan pengurangan pecahan pada siswa-siswi kelas 4 SD INPRES Alemba dilakukan dengan tujuan mencaritahu sejauh mana pengetahuan siswa-siswi terhadap materi pecahan baik yang penyebutnya sama atau pun yang penyebutnya berbeda. Kegiatan ini menawarkan penanaman konsep dasar perkalian sebagai acuan dalam memahami pecahan. Dalam tugas ini didapati bahwa ada peningkatan pemahaman siswa-sisw iterhadap materi matematika khususnya pecahan dalam pecahan sederhana sementara dalam pecahan yang penyebutnya tidak sama perlu dilakukan penekanan kepada siswa-siswi untuk lebih giat belajar lagi. Faktor penyebab kesulitan dalam menyelesaikan soal pecahan sederhana berdasarkan hasil wawancara dengan guru wali kelas IV secara umum meliputi minat dan motivasi, faktor guru, faktor lingkungan, faktor sarana prasarana, dan perlu adanya kedisiplinan pada saat kegiatan belajar mengajar. Para siswa-siswi kelas IV SD INPRES Alemba sebagian masih sulit menghafal perkalian dari 1 sampai perkalian 10.Hal ini menyulitkan siswa-siswi. Hal ini membuat merekasulit pada bagian menyamakan ‘ pecahan yang penyebutnya berbeda’ Peneliti menawarkan ke guru bidang studi agar perlu adanya penguatan dasar perkalian sebelum membahas materi pecahan.
References
Ismiyanti,Y. (2016). Peningkatan kualitas pembelajaran IPS melaluipembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbasis media visual Di kelas IVSD N0 2 temulus. Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 3 (1), 1- 6.
Nugrahaeni,D., & Kamsiyati,S. (2013). Penggunaan Media Kartu Pecahan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Konsep Pecahan. Didaktika Dwija Indria - Jurnal Ilmiah Pendidikan, 2 (4), 201–205.
Seftyani,S. (2017). Penggunaan Alat Peraga Blok Pecahan pada Mata Pelajaran Matematika Kelas III di SD Negeri 11 Indralaya.Jurnal Inovasi Sekolah Dasar, 4 (1).
Bito, G. S., & Sugiman, S. (2013). Explorasi Pembelajaran Operasi PecahanSiswa Sekolah Dasar Menurut Teori Gravemeijer Di Kabupaten Ngada NTT. Jurnal Prima Edukasia, 1 (2),173-183.
Bito,G.S.(2018).Pemanfaatan Kontribusi Siswa Sebagai Alat Transisi Menuju Pemahaman Konsep Operasi Pecahan. Refleksi Edukatika: Jurnal Ilmiah Kependidikan, 9 (1).