Peran Keluarga Dalam Membentuk Kecerdasan Spiritual Anak Usia Prasekolah Dusun Sawangan RT 03/RW 01, Karanganyar, Purwanegara, Banjarnegara

Authors

  • Elvina Tri Astuti Universitas Sains Al-Qur’an
  • Ahmad Zuhdi Universitas Sains Al-Qur’an
  • Siti Lailiyah Universitas Sains Al-Qur’an

DOI:

https://doi.org/10.55606/khatulistiwa.v3i3.1810

Keywords:

Family Role, Spiritual Intelligence, Preschool Children

Abstract

The family in RI Law No. 52 of 2009 is defined as the smallest unit in society, which includes husband and wife, or husband, or wife and children, or father and mother and their children. Family harmony can affect the formation of children's intelligence because family is the most important foundation in a child's life. Intelligence itself is interpreted as thinking. Spiritual intelligence is a complete soul or thought that is formed from an activity to solve problems in accordance with the meaning contained therein. Nowadays, there are many families where the intelligence of their children is not balanced because of their busy schedules, low awareness of the importance of balancing the formation of their children's intelligence, and parents' lack of knowledge about spiritual intelligence. This research was conducted using a qualitative field method. With data collection techniques, namely observation, interviews and documentation. With data analysis techniques, namely data reduction, data presentation and drawing conclusions. The results obtained from this study were only about 35.3% of parents who understood well about spiritual intelligence, 64.7% of parents who thought that spiritual intelligence was only closely related to learning/knowledge about religion and had nothing to do with other. This study also found that 27.7% of pre-school-age children in Sawangan hamlet, RT 03/RW 01, had good spiritual intelligence and had been formed according to indicators in spiritual intelligence, although it could be said that it was not optimal. Meanwhile, as many as 72.2% of pre-school aged children ranging from 2 to 4 years of age have spiritual intelligence that has not been formed properly so that it does not meet the indicators of spiritual intelligence itself.

References

Agus H. Zulifli. 2019. Peranan Orangtua dalam Membina Kecerdasan Spiritual Anak dalam Keluarga, RAUDHAH Proud To Be Professionals Jurnal Tarbiyah Islamiyah, Vol. 4 No. 2.

Agustin, Ary Ginanjar. 2003. Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual ESQ. Cet. 2; Jakarta: PT Rineka Cipta.

Agustin, Ary Ginanjar. 2009. Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual ESQ. Cet. 46; Jakarta: Arga Wijaya Persada.

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, Kecerdasan, Official Website Kemendikbud, https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Kecerdasan (02 Oktober 2022).

Clara, Evy dan Ajeng Agrita Dwikasih Wardani. Sosiologi Keluarga. https://www.google.co.id/books/edition/SOSIOLOGI_KELUARGA/v_cEEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Keluarga&printsec=frontcover(02 Oktober 2022).

Dewita Erna, Maiseptian Fadil dan Thaheransyah. 2021.Peran Orang Tua dalam Mengembangkan Kecerdasan Spiritual Anak Usia Prasekolah di PAUD Al-Muttaqin, Tajdid: Majalah Ilmu Pengetahuan dan Pemikiran Keagamaan, Vol. 24, No. 1.

Fitroh Fadjriyah Siti dan Sawitri. 2019. Peran Orang Tua dalam Kegiatan Parenting Guna Mengembangkan Kecerdasan Spiritual Anak di Sekolah, Jurnal Tunas Siliwangi Vol. 5, No. 1.

Fuadi, Salis Irvan.2018. Penanggulangan Kekerasan Terhadap Anak (Child Abuse) Dalam Keluarga (Perspektif Pendidikan Agama Islam). Jurnal Manrul Qur’an Vol. 18 No 1.

Hasanah Raudatul. 2018. Hubungan Kecerdasan Spiritual dengan Karakter Tanggung Jawab Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Perhentian Raja. Institusional Repository State Islamic University Of Sultan Syarif Kasim Riau.

Hidayati Nurmah Intan. 2019. Peran Orang Tua dalam Meningkatkan Kecerdasan Spiritual Anak Usia Dini 5-6 Tahun. Repository perpustakaan iain bengkulu.

Hotimah Nur dan Yanto. 2019. Peran Orang Tua dalam Meningkatkan Kecerdasan Spiritual Anak Usia Dini. Indonesia Journal of Learning Education and Counseling Vol 1, No 2.

Hyoscyamina Darosy Endah. 2012. Peran Keluarga dalam Membangun Karakter Anak. Jurnal Psikologi, vol. 10, no. 2.

Pemerintah Republik Indonesia, Undang-Undang Republik Indonesia No 87 Tahun 2014. Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Keluarga Berencana, dan Sistem Informasi Keluarga, https://jdih.kemenkeu.go.id/fulltext/2014/87tahun2014pp.htm (02 Oktober 2022).

R. Puspitasari, D. Hastuti dan T. Herawati. 2016. PENGARUH KECERDASAN SPIRITUAL IBU TERHADAP KARAKTER ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI PERDESAAN. Jurnal Ilmu Keluarga & Konsumen Vol. 9, No. 2.

Rakhmawati Istina. 2015. Peran Keluarga dalam Pengasuhan Anak. Konseling Religi: Jurnal Bimbingan Konseling Islam Vol. 6, No. 2.

Rifai Ahmad. 2018. PERAN ORANG TUA DALAM MEMBINA KECERDASAN SPIRITUAL, Al Amin: Jurnal Kajian Ilmu dan Budaya Islam, Vol. 1, No. 2.

Rukin. 2019. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Cet. 1; Surabaya: CV Jakad Media Publishing.

Siswadi A. Kecerdasan Spiritual. Skripsi Sarjana. Fakultas Psikologi, Malang, 2015.

Siswanto Wahyudi. 2010. Membentuk Kecerdasan Spiritual Anak. Cet. 1; Jakarta: AMZAH.

Siyoto, Sandu. Dasar Metodologi Penelitian. https://www.google.co.id/books/edition/DASAR_METODOLOGI_PENELITIAN/QPhFDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Dasar+Metodologi+Penelitian&printsec=frontcover(03 Oktober 2022).

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Utama Ferdian. Alternatif Metode Pengembangan Kecerdasan Emosional dan Spiritual Anak. Journal of Early Childhood Care & Education vol 1, no 1.

Zohar Danah dan Ian Marshall. 2001. SQ: Kecerdasan Spiritual. Cet. 1; Bandung: PT Mizan Pustaka.

Downloads

Published

2023-06-23

How to Cite

Elvina Tri Astuti, Ahmad Zuhdi, & Siti Lailiyah. (2023). Peran Keluarga Dalam Membentuk Kecerdasan Spiritual Anak Usia Prasekolah Dusun Sawangan RT 03/RW 01, Karanganyar, Purwanegara, Banjarnegara. Khatulistiwa: Jurnal Pendidikan Dan Sosial Humaniora, 3(3), 46–54. https://doi.org/10.55606/khatulistiwa.v3i3.1810