PELATIHAN PEMANDU WISATA SEBAGAI UNGGULAN WISATA DI KOTA SALATIGA

Authors

  • Suwarti Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata Indonesia
  • Trenggono

DOI:

https://doi.org/10.55606/jpkmi.v2i1.64

Abstract

Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi besar yang terletak di pulau Jawa dan merupakan salah satu destinasi pariwisata. Secara geografis letak provinsi ini berada di tengah pulau Jawa yang berbatasan dengan Jawa Barat dan Jawa Timur sehingga dapat dikatakan bahwa provinsi ini merupakan provinsi yang  strategis.  Maka tidak  mengherankan  jika  provinsi  ini  menjadi  destinasi favorit bagi wisatawan untuk dijadikan sebagai tempat tujuan wisata selain Bali. Beragamnya objek dan daya tarik wisata menjadi salah satu faktor wisatawan untuk mengunjungi Jawa Tengah. Tidak hanya menjadi favorit bagi wisatawan nusantara, Provinsi Jawa Tengah juga menjadi destinasi wisatawan mancanegara.

Pelaksanaan kegiatan dilakukan dalam tiga tahapan yaitu tahap  sosialisasi  dan  persiapan,  tahap  implementasi,  dan  tahap  evaluasi.  Pada tahapan pertama, dilakukan koordinasi internal tim pelaksana kegiatan maupun koordinasi eksternal yang melibatkan mitra kegiatan, tahapan implementasi merupakan proses koordinasi melalui FGD  yang   hadir   dan   beberapa   komunitas masyarakat dan juga pemerintah terkait, tahap Praktek Lapangan melalui observasi langsung ke lapangan dan tahapan terakhir berupa evaluasi kegiatan, yaitu evaluasi teknis dan evaluasi melalui diskusi langsung dengan beberapa pihak untuk mencapai kesimpulan.

Dengan adanya pelatihan pemandu wisata, masyarakat di tiga kelurahan itu menjadi lebih terbuka wawasannya soal kepariwisataan terutama dalam memandu para wisatawan yang nantinya berkunjung ke 3 kelurahan tersebut. Sehingga Kota salatiga bisa menjadi salah satu kota unggulan pariwisata di Jawa Tengah.

 

Downloads

Published

2022-04-20

How to Cite

Suwarti, & Trenggono. (2022). PELATIHAN PEMANDU WISATA SEBAGAI UNGGULAN WISATA DI KOTA SALATIGA. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia (JPKMI), 2(1), 1–5. https://doi.org/10.55606/jpkmi.v2i1.64