Screening Kadar C-Reaktiv Protein Pada Penderita TB Dengan Terapi Obat Anti Tuberculosis Di Kabupaten Kupang
DOI:
https://doi.org/10.55606/kreatif.v2i3.589Abstract
tuberculosis, yang menyerang berbagai organ terutama paru-paru. Mtb mengandung berbagai C-polisakarida yang dalam tubuh bisa diketahui dengan pemeriksaan CRP. CRP adalah suatu protein alphaglobulin yang timbul dalam darah bila terjadi inflamasi. Tujuan pemeriksaan untuk mengetahui gambaran C-Reaktif Protein pada pasien Tuberkulosis dengan terapi Obat Anti Tuberkulosis (OAT) di Puskesmas Naibonat. Metode yang digunakan bersifat deskriptif pendekatan cross sectional. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh pasien Tuberkulosis yang tengah menjalani terapi OAT di Puskesmas Naibonat berjumlah 20 orang. Hasil penelitian menunjukkan CRP positif sebanyak 7 orang (35%) dan CRP negatif sebanyak 13 orang (65%) paling banyak ditemukan pada perempuan, umur 26-50 tahun dan > 50 tahun, dan kategori pendidikan menengah atas (SMA).Kesimpulan dari 20 orang pasien Tuberkulosis yang tengah menjalani terapi OAT, yang mempunyai CRP positif sebanyak 7 orang (35%) dan CRP negatif sebanyak 13 orang (65%).
Kata Kunci: Kadar CRP, Penderita TB, Terapi OAT.
References
Ameista Tahumuri, M. C. P. Wongkar, L.W. A. Rotty. 2017. “Gambaran Laju Endap Darah Dan C-Reactive Protein Pada Pasien Tuberkulosis Paru Di Manado 2016.” JKK (Jurnal Kedokteran Klinik) 1, no. 3: 16–20.
Kemenkes. 2019. “Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.” Kementerian Kesehatan RI 1, no. 1: 1. https://www.kemkes.go.id/article/view/19093000001/penyakit-jantung-penyebab-kematian-terbanyak-ke-2-di-indonesia.html.
Kemenkes RI. 2022. “Kemenkes RI 2022.” Journal of Chemical Information 53, no. 9: 1689–99. https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/PROFIL_KESEHATAN_2018_1.pdf.
World Health Organization 2014. 2005. Xpert MTB/RIF Implementation Manual Technical Technical and Operational ‘How-to’: Practical Considerations. Printed in France: WHO Library Cataloguing-in-Publication Data.
Yulistian, Refi. 2014. “Pengaruh Usia Dan Jenis Kelamin Terhadap Kadar High - Sensitivity C - Reactive Protein Serum Pada Tenaga Kesehatan Dengan Tuberkulosis Laten Dan Kontrol Sehat.” Paper Knowledge . Toward a Media History of Documents 7, no. 2: 107–15. http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/11678/.
Muhsin, M., Joko Pitoyo., Wiwik Agustina. 2020. Indentifikasi C-Reaktive Protein (CRP) Serum Pada Penderita Tuberkulosis Paru di Puskesmas Kota Batu Menggunakan Metode Latex Agglutination. Imunoserologi
Divani, et al (2015). Effect of Oral and Vaginal Hormonal Contraceptives on Inflammatory Blood Biomarkers. Hindawi Publishing Corporation. https://www.hindawi.com/journals/mi/2015/379501/
Nasty, Desnaria. 2018. Gambaran C-Reactive Protein Pada Penderita TB Paru Yang Telah Didiagnosa Dokter di RSUD DR. Pirngadi Medan. Karya Tulis Ilmiah. Jurusan Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan. Medan. http://ecampus.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789/1617/1/KTI.pdf
Eka dkk. 2017. Karakteristik Penderita Tuberklosis Paru di Puskesmas Rujukan
Mikroskopis Kabupaten Aceh Besar. https://adoc.pub/karakteristik-penderita-tuberkulosis-paru-di-puskesmas-rujuk.html
Maulidya, Y. N., Redjeki, E. S., & Fanani, E. (2017). Faktor Yang Mempengaruhi
Keberhasilan Pengobatan Tuberkulosis ( Tb ) Paru Pada Pasien Pasca Pengobatan Di Puskesmas Dinoyo. Malang. Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang. http://scholar.googleusercontent.com/scholar?q=cache:KglspvOz784J:scholar.google.com/+Maulidya,+Y.+N.,+Redjeki,+E.+S.,+%26+Fanani,+E.+(2017).+Faktor+Yang+Mempengaruhi+Keberhasilan+Pengobatan+Tuberkulosis+(+Tb+)+Paru+Pada+Pasien+Pasca+Pengobatan+Di+Puskesmas+Dinoyo.+Malang.+Fakultas+Ilmu+Keolahragaan+Universitas+Negeri+Malang&hl=id&as_sdt=0,5