ENVIRONMENTAL CONDITIONS ON THE INCIDENCE OF STUNTING IN SIAU DALAM VILLAGE, JAMBI

Authors

  • Fitria Eka Putri Jambi University
  • Rika Gusna Dewi Jambi University
  • Rumita Ena Sari Jambi University
  • Fajrina Hidayati Jambi University
  • Evy Wisudariani Jambi University
  • Hubaybah Hubaybah Jambi University

DOI:

https://doi.org/10.55606/ijmh.v2i2.1748

Keywords:

Stunting, clean water facilities, Letrine

Abstract

Global data for 2018 shows that 149 million children worldwide or the proportion of toddlers experiencing stunting is 21.9%. The incidence of recurrent infectious diseases is a direct factor causing stunting, where this factor is closely related to unsanitary sanitation conditions and the behavior of washing hands with soap. This research was conducted with the aim of finding the relationship between washing hands with soap, clean water facilities and ownership of healthy latrines with the incidence of stunting in toddlers. This study used an analytic observational design and a cross-sectional approach. The sampling technique used random sampling with a total of 100 samples. Data were collected directly from respondents through interviews and observations using questionnaires and observation sheets. Data were analyzed using the chi square test. The results of the study found that there was a relationship between clean water facilities and the incidence of stunting in Siau Dalam Village, with a p value = 0.000. There is no relationship between ownership of healthy latrines and the incidence of stunting in Siau Dalam Village with a p value = 0.115. It is hoped that the puskesmas will be more active in role health education with creative methods related to making and utilizing healthy latrines and it is important to use clean water which are aspects that are considered in the triggering factors for stunting.

 

Keywords: Stunting, clean water facilities, Letrine.

 

References

Pakpahan PJ. Cegah Stunting Dengan Pendekatan Keluarga. Cetakan I. Yogyakarta: Gava Media; 2021. Viii+ 260.

Kemenkes RI. Buletin Stunting. Kementeri Kesehatan RI. 2018;301(5):1163–78.

Alfarisi R, Nurmalasari Y, Nabilla S. Status Gizi Ibu Hamil Dapat Menyebabkan Kejadian Stunting Pada Balita. J Kebidanan Malahayati. 2019;5(3):271–8.

Herawati H, Anwar A, Setyowati DL. Hubungan Sarana Sanitasi, Perilaku Penghuni, dan Kebiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) oleh Ibu dengan Kejadian Pendek (Stunting) pada Batita Usia 6-24 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Harapan Baru, Samarinda. J Kesehat Lingkung Indones. 2020;19(1):7.

Ike wulandari. Hubungan antara sanitasi dasar rumah dan kebiasaan cuci tangan pakai sabun dengan kejadian diare pada balita di wilayah kerja upt puskesmas balerejo kabupaten madiun. 2019;8(5):55.

Hasan A, Kadarusmas H. Akses ke Sarana Sanitasi Dasar Sebagai Faktor Risiko Kejadian stunting pada Balita Usia 6-59 Bulan.2019:10(November):413-21.

Friis RH. Epdemiology 101. Yogyakarta: Penerbit Andi; 2018.

Rohma, N & Syahrul, F. Hubungan Kebiasaan Cuci Tangan dan Penggunaan Jamban Sehat dengan Kejadian Diare Balit. J. Berk. Epidemiol. 5, 95-106 51 (2017).

Yurike Kuewa, Herawati, Marselina Sattu, Anang S. Otoluwa, Erni Yusnita Lalusu, Bambang Dwicahya. Hubungan Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Desa Jayabakti Tahun. Jurnal Kesmas Untika Luwuk: Public Health Journal. 2021.

Soerachmad, Yuliani (2020).Faktor Resiko Sanitasi Lingkungan Rumah 53 Tangga Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Puskesmas Wonomulyo Kecamatan Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar Sulawesi Barat. Tahun 2019.

Soerachmad Y, Hasbi F. Hubungan Kebiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun Pengolahan Makanan Dan Air Minum Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Kebunsari Kabupaten Polewali Mandar. 2021;3.

Angraini W, Amin M, Pratiwi BA, Febriawati H, Yanuarti R, . Jurnal Kesehatan Mayarakat Khatulistiwa. Pengetahuan Ibu, Akses Air Bersih dan Diare Dengan Stunting Di Puskesmas Aturan Mumpo Bengkulu Tengah. 2021;8(2):92–102.

Inamah, Rahwan Ahmad, Wahyu Sammeng, Khairuddin Rasakko. Hubungan Sanitasi Lingkungan Pada Anak Balita Daerah Pesisir Pantai Puskesmas Tumalehu. 2020.

Khirana Sal-sabila P. Al-firdausyah1, Razak Thaha, dkk. Hubungan Sanitasi Lingkungan dan Riwayat Penyakit Infeksi dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 6-23 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Patimpeng Kabupaten Bone.202.

Mugeni Sugiharti, Nurhayati. Upaya Pemerintah Daerah Untuk Meningkatkan Cakupan Desa Odf (Open Defication Free) Di Kabupaten Muaro Jambi, Sumedang Dan Lombok Barat. Puslitbang Humaniora Dan Manajemen Kesehatan, Badan Litbangkes Kemenkes RI.2019.

Suyono, Budiman. Kesehatan Lingkungan Sebagai Lingkup Ilmu Kesehatan Masyarakat.PT. Refika Aditama.2020.

Rani Mariana, Dina Dwi Nuryani, Cristin Angelina. Hubungan Sanitasi Dasar Dengan Kejadian Stunting Di Wilayah Kerja Puskesmas Yosomulyo Kecamatan Metro Pusat Kota Metro.2021.

Rondonuwu S, Punuh MI, Ratag BT. Hubungan Antara Riwayat Penyakit Infeksi, Ketersediaan Air Bersih Dan Kepemilikan Jamban Dengan Status Gizi Pada Anak Usia 6-24 Bulan Di Pulau Nain Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara. Media Kesehat. 2016;1–14.

Sinatrya A airil, Muniroh L. Hubungan Faktor Water , Sanitation , and Hygiene ( WASH ) dengan Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Kotakulon Kabupaten Bondowoso.

The Assosiation of Water , Sanitation, and Hygiene( WASH ) factor with Stunting in Working Area of Puskesmas Kotakulon ,. Amerta Nutr.2019:3(3):164-7t.

Downloads

Published

2023-06-19