Perceptions Of The Surau Gadang Community, Nanggalo District, Padang City Towards Forensic Autopsies In Terms Of Knowledge, Religion And Culture

Authors

  • Fitratul Annisa Universitas Andalas
  • Rika Susanti Universitas Andalas
  • Roni Eka Sahputra Universitas Andalas

DOI:

https://doi.org/10.55606/ijmh.v3i3.3704

Keywords:

culture, forensic autopsy, Knowledge, religion

Abstract

Forensic autopsy is an examination of a corpse including external and internal examinations aimed at determining the cause of death. The number cases of rejection forensic autopsies in the community is caused by knowledge, religion, and culture. This study aims to view the perception of the people of Surau Gadang Village towards forensic autopsies in terms of knowledge, religion, and culture. This study was a descriptive study by using cross-sectional design. Sampling collection with simple random sampling technique. The primary data was taken by questionnaire with 99 respondents is the people of Surau Gadang Village who had met the inclusion criteria. Results: The results showed that from 99 people there were 84 female respondents (84,8%)  with the most age range 19-39 years (57,6%)  and most of the respondents have high school education or equal (59,6%). The results of the questionnaire data  showed that most respondents had a low level of knowledge (41.4%), religious perception was good (80.8%) and cultural perception was good (77.8%). The perception of the people of Surau Gadang Village towards forensic autopsies in terms of knowledge is low, but in terms of religion and culture the perceptions are good.

References

Abdullah, I. (1999). Kuliah tafsir kebudayaan. Yogyakarta: Pascasarjana UGM.

Afandi, D. (2009). Otopsi virtual. Majalah Kedokteran Indonesia, 59(7), 327-32.

Aflanie, I. (2017). Ilmu kedokteran forensik dan medikolegal. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Al-Hazmi. (1978). Taqrib fiqh al-thabib. Riyadh: Mansyurat al-Ashr.

Asrori, M. (2009). Psikologi pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima.

Avsar, A., Okdemir, E., Keten, A., & Kaya, Ö. (2019). Religion, culture, and autopsy: a survey with muslim religious officials. The American Journal of Forensic Medicine and Pathology, 40(4), 347-350.

Badan Pusat Statistik Kota Padang. (2018). Kecamatan nanggalo dalam angka. Cetakan ke-2. Padang: Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Padang.

Badan Pusat Statistik Kota Padang. (2021). Jumlah penduduk menurut jenis kelamin (jiwa) tahun 2017-2020. Diakses 22 Mei 2021, dari https://padangkota.bps.go.id/indicator/12/31/1/jumlah-penduduk-menurut-jenis-kelamin.html

Bakhtiar, H. S., Sofyan, A. M., Muhadar, & Soewondo, S. S. (2019). Autopsy: law and culture in Indonesia. International Journal of Scientific & Technology Research, 8(9), 2207-2209.

Budiyanto, A., et al. (1997). Ilmu kedokteran forensik. Jakarta: Bagian Kedokteran Forensik FK UI.

Carwen, S., Fitrasanti, B. I., & Darmawan, B. (2013). Community knowledge and perceptions on autopsy in Jatinangor. Universitas Padjadjaran.

Chariot, P., Witt, K., Pautot, V., Porcher, R., Thomas, G., Zafrai, E. S., & Lemaire, F. (2000). Declining autopsy rate in French hospital. Archive of Pathology and Laboratory Medicine, 124(5), 739-745.

Daradjat, Z. (2005). Ilmu jiwa agama. Jakarta: Bulan Bintang.

Dariyo, A. (2009). Psikologi perkembangan remaja (Ed. Revisi). Jakarta: Ghalia Indonesia.

Fatwa Majelis Ulama Indonesia. (2021). Nomor 6 Tahun 2009 tentang otopsi jenazah. Diakses 22 Mei 2021, dari http://mui.or.id/wpcontent/uploads/files/fatwa/47.-Otopsi-jenazah.pdf

Firmansyah, F. (2019). Hukum autopsi forensik menurut fatwa majelis ulama indonesia nomor 6 tahun 2009 tentang autopsi jenazah dan kitab undang-undang hukum acara pidana pasal 134 (Doctoral dissertation). UIN Raden Fatah Palembang.

Handayani, F. R., Harjadi, & Norbert, T. (2020). Gambaran alasan penolakan maupun persetujuan dan tingkat pengetahuan terhadap otopsi forensik pada masyarakat kecamatan bangko dan bangko barat. Tarumanagara Medical Journal, 3(1), 63-72.

Hasibuan, R. I., & Ritonga, M. (2021). Tingkat pengetahuan masyarakat tentang autopsi forensik di kecamatan sihapas barumun kabupaten padang lawas. Jurnal Ilmiah Simantek, 5(3), 1-7.

Henky, dkk. (2017). Ilmu kedokteran forensik dan medikolegal. Denpasar: Udayana University Press.

Hoyert, D. L. (2011). The changing profile of autopsied deaths in the United States, 1972-2007. Washington, DC: US Department of Health and Human Services, Centers for Disease Control and Prevention, National Center for Health Statistics.

Idries, A. M. (1997). Pedoman ilmu kedokteran forensik. Jakarta: Binarupa Aksara.

Kusherdyana, R. (2011). Pengertian budaya, lintas budaya, dan teori yang melandasi lintas budaya. Bandung: Alfabeta.

Laksmi, P. P., & Alit, I. B. (2020). Deskripsi faktor-faktor yang memengaruhi penolakan otopsi pada kasus kematian yang diduga tidak wajar. E-Jurnal Medika Udayana, 9(7), 86-91.

Lenim, C. (2017). Tingkat pengetahuan warga kelurahan jati tentang pentingnya otopsi forensik. Universitas Andalas.

Lutfitaningtyas, R., & Astuti, P. (2017). Penegakan pasal 222 juncto pasal 216 KUHP bagi keluarga korban yang menolak untuk diotopsi di polrestabes surabaya. Novum: Jurnal Hukum, 4(3), 143-149.

Mansjoer, A., Suprohaita, Wardhani, W. I., & Setiowulan, W. (2000). Kapita selekta kedokteran (Edisi ketiga). Jakarta: Media Aesculapius.

Nata, A. (2010). Metodologi studi islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Notoatmodjo, S. (2003). Ilmu kesehatan masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. (2012). Promosi kesehatan dan perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. (2018). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nursalam. (2003). Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan: pedoman skripsi, tesis, dan instrumen penelitian keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Oluwasola, O. A., Fawolw, O. I., Otegbayo, A. J., Ogun, G. O., Ademabowo, C. A., & Bamigboye, A. E. (2009). The autopsy: knowledge, attitude and perceptions of doctors and relatives of the deceased. Archives of Pathology and Laboratory Medicine, 133(1), 78-82.

Parek. (1984). Metode belajar dan kesulitan-kesulitan belajar. Bandung: Tarsito.

Prasetyo, B., & Jannah, L. M. (2007). Metodologi penelitian kuantitatif. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Rahmat, J. (1990). Psikologi komunikasi. Bandung: Remaja Karya.

Riduwan, & Iswara, P. D. (2013). Dasar-dasar statistika (Ed. Rev). Bandung: Alfabeta.

Robbins, S. P. (2001). Perilaku organisasi: konsep, kontroversi, aplikasi (Edisi bahasa Indonesia). Jakarta: PT. Prenhallindo.

Sachdeva, S., Singh, P., & Medin, D. (2011). Culture and the quest for universal principles in moral reasoning. International Journal of Psychology, 46(3), 161-176.

Sampurna, B., & Samsu, Z. (2003). Peranan ilmu forensik dalam penegakan hukum. Jakarta: Pustaka Dwipar.

Setiadi, E. M. (2017). Ilmu sosial & budaya dasar. Jakarta: Kencana.

Soekanto, S. (2008). Faktor-faktor yang mempengaruhi penegakan hukum. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Soekry, M., dkk. (2012). Ilmu kedokteran forensik dan medikolegal. Surabaya: Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.

Sugiyono. (2018). Metode penelitian kuantitatif (Cetakan ke-27). Bandung: Alfabeta.

Sururin. (2004). Ilmu jiwa agama. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sya’rawi, M. M. (1992). Anda bertanya islam menjawab (Ed. 5). Jakarta: Gema Insani Press.

Tamam, A. B. (2016). Penelitian agama: sebuah pengantar. Madinah: Jurnal Studi Islam, 3(1), 9-23.

Thoha, M. (2008). Perilaku organisasi: konsep dasar dan aplikasinya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Tim Pengajar Bagian Kedokteran Forensik FK UI. (2000). Teknik autopsi forensik (Cetakan ke-4). Jakarta: Bagian Kedokteran Forensik FK UI.

Umanailo, M. C. B., et al. (2016). Ilmu budaya dasar. Kediri: Fam Publishing.

Venita, & Safitry, O. (2014). Autopsi. Dalam Tanto, Ch., Liwang, F. R., Hanifati, S., & Pradipta, E. A. (Eds.), Kapita selekta kedokteran (Edisi ke-4). Jakarta: Media Aesculapius.

Walgito, B. (2014). Pengantar psikologi umum. Yogyakarta: ANDI.

Wanasoetjipto, R. S., et al. (1983). Kapita selekta kedokteran (Edisi ke-2). Jakarta: Media Aesculapius.

Warter, I., & Warter, L. (2018). A cross-cultural perspective on autopsy. Romanian Journal of Legal Medicine, 26(1), 76-81.

Wawan, A., & Dewi, M. (2010). Teori dan pengukuran pengetahuan, sikap dan perilaku manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.

WHO. (2021). Autopsy rate for all deaths in region Europe in 1980-2015. Diakses 22 Mei 2021, dari https://gateway.euro.who.int/en/indicators/hfa_545-6410-autopsy-rate-for-all-deaths/

Wibawati, M. A. (2018). Bedah jenazah perspektif hukum positif dan hukum Islam (studi kasus di RS Bhayangkara Kediri). Tulungagung: Institut Agama Islam Negeri Press.

Wilke, A., & French, F. (1990). Attitudes toward autopsy refusal by young adult. Psychological Reports, 67(1), 81-82.

Yasid, A. (2005). Fiqh realitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Published

2024-07-01