Penggunaan Web Baggage Central Tracking Citilink (BCTC) Untuk Menangani Irregularity Property Pada Maskapai Citilink di Bandar Udara Internasional
DOI:
https://doi.org/10.55606/sscj-amik.v1i6.2320Keywords:
Web Baggage Central Tracking Citilink, Irregularity Property, Citilink AirlineAbstract
PT Citilink or Citilink Indonesia is a subsidiary of the Garuda Indonesia (Persero) company. This airline uses a low-cost flight system or Low Cost Carrier (LCC) with Lost and Found Services related to handling passenger luggage on Citilink airlines, but many people don't know about it. part of the baggage handling itself, one of which is the use of Citilink's Web Baggage Central Tracking (BCTC), in handling Irregularity Property. The purpose of this research is to find out the use of the BCTC web in handling Irregularity Property in the Lost and Found unit at Yogyakarta International Airport and to find out the obstacles faced in using the BCTC web in handling Irregularity Property in the Lost and Found unit at Yogyakarta International Airport.This study used descriptive qualitative method. This research was carried out on April 1– April 20 2023 at Citilink Airlines, Yogyakarta Kulon Progo International Airport, Citilink Airlines, Yogyakarta Kulon Progo International Airport. The data collection techniques used in this research were documentation, observation and interviews with Lost and Found unit officers at Yogyakarta International Airport. Data analysis techniques use data reduction, data presentation, and drawing conclusions.The results of the research show that in handling baggage damage, passengers who experience property irregularities can report it to the relevant officers or make a report on Citilink's official BCTC website to get further action in accordance with Citilink airline's standard operating procedures for handling baggage damage. and baggage damage is handled within 14 days from receipt of the complaint submitted by the passenger to the airline. Obstacles in using the BCTC Web to handle Irregularity Property at the Lost and Found unit of Yogyakarta International Airport include technical problems, coordination with airlines, the need for adequate resources, and increasing passenger volume. The proposed solution includes intensive training, formation of a technical team, development of collaboration protocols, adequate budget allocation, and proper growth planning.
References
Arniawati, Arniawati. (2021). “Implementasi penanganan bagasi lost and found pada maskapai batik air di bandar udara I Gusti Ngurah Rai Bali pada Tahun 2020”.
Armadenta Indrayana, Andre. (2021). “Analisis stress kerja pada unit lost and found PT Gapura Angkasa di bandar udara Yogyakarta internasional aiport”.
Alan Kadri, Wan. (2021). “Pengaruh lama kerja dan tingkat Pendidikan terhadap kinerja karyawan apron movement control (AMC) di bandar udara halim perdana Kusuma Jakarta.
Arista, Vivin. (2018). “Tanggung jawab hukum maskapai penerbangan terhadap kehilangan barang bagasi tercatat ditinjau dari peraturan Menteri Perhubungan Nomor 77 Tahun 2011 tentang tanggung jawab pengangkut angkutan udara (Studi kasus pada PT. Citilink Indonesia Cabang Pangkalpinang))”.
Anwar, Ahmad (2019,). Baggage Central Tracing Citilink. Diakses dari https://ahmad31.github.io/ . Diakses pada. 01 Desember 2022
Alhamida, Nurul. (2021). Pengaruh Inovasi Produk dan Strategi pemasaran terhadap keputusan pembelian tiket pada maskapai penerbangan citilink di bandar udara internasional abdulrachman saleh malang”
Claudia Mamuko, Cindy. (2015). “Frekuensi penumpang PT Sriwijaya Air Distrik Manado”
Dandy Junaidi, Muhamad. (2021). “Upaya peningkatan On Time Performance pada Maskapai Citilink Indonesia di bandar udara internasional ahmad yani semarang”.
Dewi Ariessanti, Hani. (2018). “Model sistem Lost and Found pada pencarian bagasi di maskapai penerbangan (Program studi sistem computer STMIK Raharja)”.
Dwi Permatasari, Ririt. (2021). “Rancang bangun aplikasi penerbangan bagasi berbasis mobile web pada PT Sriwijaya Air (Program studi Teknik informatika STT Ibnu Sina Batam)”.
Fairus Moch Ramlan, Ivanda. (2021). “Analisis petugas lost and found dalam menghadapi bagasi rusak Citilink Indonesia di Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara Bandung”.
Febryana Disastra, Inneke dan Gallis Nawang Ginusti. (2022). “Pengaruh penanganan bagasi terhadap kepuasan penumpang maskapai citilink oleh PT. Gapura Angkasa di bandar udara Internasional Juanda Surabaya”.
Ikhti ari, Palupi dan Kartika Fajar Nieamah, S.S.,M.Sc. (2021). “Penanganan bagasi hilang pada maskapai citilink di bandar udara internasional jenderal ahmad yani semarang”.
Imanudin, Alifikri. (2021). “Pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan penumpang khusus (Spesial Passanger) PT. Angkasa Bandara Internasional Husein Sastranegara Bandung”.
Nur Maeinah, Hesti. (2021). “Penanganan penumpang dengan perhatian khusus (Spesial Passanger) Wheelchair selama masa pandemic covid-19 di PT. Gapura Angkasa Bandar Udara Internasional Yogyakarta”.
Nurcahyati, Siti. (2021). “Penanganan penumpang khusus maskapai citilink di boarding gate PT Gapura Angkasa di Bandar Udara Husein Sastranegara”.
Nurhaedah (21019). “Penerapan Chack in counter Garuda Indonesia di Bandar Udara Internasional Lombok”.
Oktyaninoor, Suci. (2021). “Analisis penanganan bagasi terhadap kepuasan penumpang maskapai Garuda Indonesia PT. Gapura Angkasa di Bandar Udara Internasional Yogyakarta”.
Susilowati dan Saputra. (2021).”Peranan Unit Lost and Found dalam Penanganan Bagasi yang bermasalah pada Maskapai Citilink Indonesia di Bandara halim Perdana Kusuma”.
Tri Pusparini, Ellen. (2019). “Tanggung jawab maskapai penerbangan citilink air atas kehilangan atau kerusakan barang bagasi tercatat milik penumpang angkutan udara ditinjau dari undang-undang Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penerbangan di Pelabuhan Udara Sultan Syarif Kasim II”.
Undang Undang
Peraturan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Nomor Keputusan 21 Tahun 2015 Tentang Teknis Operasional yang dijabarkan dalam Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil bagian 139 (Advisory Circular CASR Part 139-11).
Peraturan perhubungan No : PM 49 Tahun 2012 tentang standar pelayanan penumpang kelas ekonomi angkutan udara niaga berjadwal dalam negeri Pasal 1 Ayat 5.
Peraturan Menteri perhubungan Nomor 77 Tahun 2011 tentang Tanggung Jawab Pengangkutan Angkutan Udara.
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan dan PM 69 Tahun 2013 tentang Tatanan Kebandarudaraan Nasional
