PENGETAHUAN MASYARAKAT MENGENAI MANFAAT TANAMAN MANGROVE SEBAGAI OBAT TRADISIONAL

Authors

  • Susanti Susanti Universitas Batam
  • Silvia Mona Universitas Batam

DOI:

https://doi.org/10.55606/jikki.v1i2.844

Keywords:

Pengetahuan, Manfaat Mangrove

Abstract

Tumbuhan obat telah digunakan sebagai pengobatan preventif, kuratif, dan rehabilitatif sejak zaman kuno. Bahan aktif tumbuhan yang digunakan untuk mengobati penyakit memiliki nilai terapeutik. Tanaman mangrove merupakan salah satu tanaman yang sering di pergunakan untuk bahan obat tradisional. Indonesia merupakan negara yang berada di Asia yang memiliki hutan mangrove terbesar di dunia dan tersebar dari sabang hingga ke merauke. Luas hutan mangrove di Indonesia ± 42.550 km2 yang tersebar dalam 257 kota/kabupaten. Setidaknya terdapat 40 hingga 50 spesies mangrove di Indonesia yang merupakan spesies mangrove terbesar di dunia. Keberagaman jenis mangrove bervariasi dari pulau ke pulau di Indonesia, dan kebutuhan serta permintaan akan jamu semakin berkembang, begitu pula dengan kesadaran akan pentingnya bahan alami dan semboyan hidup di alam (back to nature).  Desain yang digunakan dalam penelitian ini yaitu desain deskriptif yang bertujuan untuk mengidentifikasi pengetahuan masyarakat pesisir tentang manfaat mangrove sebagai tanaman obat. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 60 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik Random Sampling. Hasil penelitian didaptkan mayoritas masyarakat mempunyai pengetahuan kurang sebanyak 40 responden dengan persentase (67%) dimana masyarakat masih memanfaatkan mangrove hanya dari segi ecology.

 

 

References

Abidin, N. A. Z., H., H. N. A., & Ropisah. (2013). Basic Study of Chemical Constituents in R. mucronata Species. The Open Conference Proceedings Journal.

Bandaranayake. (1998). Traditional and medicinal uses of mangroves. Springer. https://doi.org/10.1023/A:1009988607044

Basir, A. (2018). Tingkat pengetahuan dan partisipasi masyarakat dalam pelestarian hutan mangrove di desa maccini baji kecamatan mappakasunggu kabupaten takalar. Skripsi Universitas Muhammadiyah Makassar. https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/4844-Full_Text.pdf

Dahibhate, N. L., Kumar, D., & Kumar, K. (2021). Determination of Bioactive Polyphenols in Mangrove Species and Their in-Vitro anti-Candida Activities by Ultra-High-Performance Liquid Chromatography–Electrospray Ionization–Tandem Mass Spectrometry (UPLC-ESI-MS/MS). Analytical Letters, 54(4), 608–624. https://doi.org/10.1080/00032719.2020.1774600

Eldeen, I. M. S., Ringe, J., & Ismail, N. (2019). Inhibition of Pro-inflammatory Enzymes and Growth of an Induced Rheumatoid Arthritis Synovial Fibroblast by Bruguiera cylindrica. International Journal of Pharmacology, 15(8), 916–925. https://doi.org/10.3923/ijp.2019.916.925

Ersyi Taruni, Sofyan Zainal, B. (2020). PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MEREHABILITASI HUTAN MANGROVE DI DESA SUNGAI BAKAU BESAR LAUT KECAMATAN MEMPAWAH TIMUR KABUPATEN MEMPAWAH. 8, 518–530.

Eswaraiah, G., Peele, K. A., Krupanidhi, S., Kumar, R. B., & Venkateswarulu, T. C. (2020). Studies on phytochemical, antioxidant, antimicrobial analysis and separation of bioactive leads of leaf extract from the selected mangroves. Journal of King Saud University - Science, 32(1), 842–847. https://doi.org/10.1016/j.jksus.2019.03.002

Hamid, N., & Murtini, S. (2013). Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi Terhadap Partisipasi Masyarakat Dalam Pelestarian Mangrove di Kelurahan Wonorejo Kecamatan Rungkut Kota Surabaya. Swara Bhumi, 2(1), 48–55. https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/swara-bhumi/article/view/828

Hamilton, S. E., & Casey, D. (2016). Creation of a high spatio-temporal resolution global database of continuous mangrove forest cover for the 21st century (CGMFC-21). Global Ecology and Biogeography, 25(6), 729–738. https://doi.org/10.1111/geb.12449

Irawan, S., & Malau, A. O. (2016). Analisis Persebaran Mangrove di Pulau Batam Menggunakan Teknologi Penginderaan Jauh. Jurnal Integrasi, 8(2), 80–87.

Mahato, Sarkar, & Poddar. (1998). Triterpenoid saponins. EurekaMag. https://doi.org/10.1007/bf00907227

Mahmud, M. (2011). Vegetasi Mangrove sebagai Bahan Makanan pada Empat Suku di Papua Mangrove Vegetation as Foods amongst Ethnics in Papua. Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati, 16(1), 88–94. https://doi.org/10.24002/biota.v16i1.63

Musara, C., Aladejana, E. B., & Mudyiwa, S. M. (2020). Review of botany, nutritional, medicinal, pharmacological properties and phytochemical constituents of bruguiera gymnorhiza (L.) Lam, (Rhizophoraceae). Journal of Pharmacy and Nutrition Sciences, 10(4), 123–132. https://doi.org/10.29169/1927-5951.2020.10.04.1

Noorcahyati. (2012). Tumbuhan Berkhasiat Obat Etnis Asli Kalimantan (pp. 1–120).

Patandung, V. P., Yolanda, M., Sepang, L., Dewi Wowor, M., Studi, P., Keperawatan, D., Gunung, S., Tomohon, M., Kunci, K., Pengetahuan, T., Bersih, H., Perilaku, D., & Sehat, H. (2022). Tingkat Pengetahuan Masyarakat tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat 1. An Idea Health Journal, 2(1), 41–48.

Pitchaipillai, R., & Ponniah, T. (2017). In Vitro Antidiabetic Activity of Ethanolic Leaf Extract of Bruguiera Cylindrica L. – Glucose Uptake by Yeast Cells Method. Int. Biol. Biomed. J. Autumn, 2(4), 171–175.

Pratiwi, D. Y. (2021, December). Kandungan Gizi Berbagai Olahan Mangrove.

Purnobasuki, H., Pengajar, S., Fmipa, B., Airlangga, U., Mulyorejo, J., & Unair, K. C. (2001). Potensi Mangrove Sebagai Tanaman Obat Prospect of Mangrove as Herbal Medicine Daftar Pustaka. 1998.

Purwanti, R. (2016). Studi Etnobotani Pemanfaatan Jenis-Jenis Mangrove Sebagai Tumbuhan Obat di Sulawesi. Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences, 3(April 2016), 340–348. https://doi.org/10.25026/mpc.v3i2.131

Rahardi, W., & Suhardi, R. M. (2016). KEANEKARAGAMAN HAYATI DAN JASA EKOSISTEMMANGROVE DI INDONESIA. Prosiding Symbion (Symposium on Biology Education).

Rosyada, A., Anwari, M. S., & Muflihati. (2018). Pemanfaatan tumbuhan mangrove oleh masyarakat Desa Bakau Besar Laut Kecamatan Sungai Pinyuh Kabupaten Mempawah. Jurnal Hutan Lestari, 6(1), 62–70.

Setiawan, H. (2018). KAJIAN ETNOBOTANI MANGROVE MASYARAKAT ADAT PROVINSI SULAWESI SELATAN Ethnobotanical Study of mangrove by Makassar Ethnic Community in Tanakeke Island Takalar Regency South Sulawesi Province. Ethnobotanical Study of Mangrove by Makassar Ethnic Community in Tanak, March, 1–9.

Smith, E., Smith, J., Smith, L., Biswas, T., Correll, R., & Naidu, R. (2003). Arsenic in Australian environment: An overview. Journal of Environmental Science and Health - Part A Toxic/Hazardous Substances and Environmental Engineering, 38(1), 223–239. https://doi.org/10.1081/ESE-120016891

Suharmiati, & Handayani, L. (2007). Tanaman obat & ramuan tradisional untuk mengatasi demam berdarah dengue. AgroMedia Pustaka,.

Wahyudi, M. (2014). Pemanfaatan Vegetasi Mangrove sebagai Obat-obatan Tradisional pada Lima Suku di Papua. Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati, 19(1), 1–8. https://doi.org/10.24002/biota.v19i1.448

Wahyuni, D. (2007). Pengelolaan Hutan Mangrove di Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo. Gorontalo. Fakultas MIPA Universitas Gorontalo., 17.

Downloads

Published

2021-07-23

How to Cite

Susanti, S., & Silvia Mona. (2021). PENGETAHUAN MASYARAKAT MENGENAI MANFAAT TANAMAN MANGROVE SEBAGAI OBAT TRADISIONAL . Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan Indonesia, 1(2), 15–24. https://doi.org/10.55606/jikki.v1i2.844

Similar Articles

1 2 3 4 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.